Infojabar.co.id, Bandung, 23 September 2024 – Kemenangan Persib Bandung atas Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2024-2025 diwarnai kerusuhan yang melibatkan suporter. Pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Senin malam berakhir dengan skor 2-0 untuk Persib. Namun, euforia kemenangan berubah menjadi kekacauan ketika sejumlah oknum suporter turun ke lapangan dan memicu kerusuhan.
Kronologi Pertandingan
Pertandingan antara Persib dan Persija selalu dinanti oleh penggemar sepak bola Indonesia. Duel klasik ini, yang dikenal sebagai “El Clasico Indonesia,” selalu menghadirkan tensi tinggi, baik di dalam maupun di luar lapangan. Pada laga kali ini, Persib unggul lebih dulu melalui gol Dimas Drajad pada menit ke-38. Gol tersebut tercipta setelah Persija harus bermain dengan 10 pemain usai Firza Andika menerima kartu merah pada menit ke-28.
Babak kedua berlangsung lebih dramatis. Pada menit ke-61, Marc Klok dari Persib juga mendapat kartu merah, membuat kedua tim bermain dengan 10 orang. Meski begitu, Persib mampu menggandakan keunggulan lewat gol Ryan Kurnia pada menit ke-82, mengunci kemenangan 2-0 atas Persija.
Kerusuhan di Akhir Laga
Meski kemenangan sudah diraih, suasana stadion memanas usai wasit meniup peluit panjang. Sejumlah oknum Bobotoh, suporter fanatik Persib, terlihat turun dari tribune ke lapangan dan mengejar steward yang mengenakan rompi hijau. Beberapa steward berlarian menuju tribune barat untuk menghindari amukan penonton, sementara beberapa lainnya terkena serangan fisik dari suporter yang marah.
Kerusuhan ini diduga sebagai buntut ketegangan sebelumnya antara suporter dan pemain Persib. Pada 19 September 2024, setelah pertandingan Persib melawan Port FC di Liga Champions Asia, muncul dugaan intimidasi oleh pemain Persib terhadap suporter. Insiden ini memicu kemarahan di kalangan Bobotoh, yang kemudian melakukan aksi protes di depan kantor Persib pada 21 September 2024, menuntut klarifikasi dari manajemen klub.
Respons Pihak Berwenang
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, membenarkan insiden yang terjadi di stadion. “Ya, betul, tetapi itu terjadi di dalam stadion,” ujarnya melalui pesan singkat. Polisi segera bergerak untuk mengendalikan situasi dan menertibkan suporter yang turun ke lapangan. Mereka berhasil membubarkan massa dengan tindakan tegas namun tetap kondusif.
Pagar pembatas stadion sempat roboh akibat banyaknya penonton yang turun ke lapangan, namun situasi akhirnya bisa terkendali berkat intervensi pihak berwajib. Banyak cuplikan video yang viral di media sosial memperlihatkan betapa rusuhnya suasana usai laga big match tersebut.












